Layaknyakapal asli, di ujung resor terdapat geladak yang menghadap pemandangan Waduk Jatiluhur. Tak ayal, geladak ini menjadi tempat paling favorit untuk berfoto dengan pose layaknya di film-film Hollywood seperti Titanic. Menu makanan yang ditawarkan resor ini juga beragam, mulai dari makanan khas Purwakarta hingga makanan
Harga Tiket Rp Jam Operasional 24 Jam, Alamat Kutamanah, Kec. Sukasari, Kab. Purwakarta, Jawa Barat; Map Cek LokasiBerlibur bersama keluarga ke Purwakarta, tentu Anda tidak boleh terlewat mengunjungi Waduk Jatiluhur yang diambil dari nama salah satu kecamatan di daerah tersebut. Selain sebagai PLTA, bendungan terbesar di Indonesia ini bahkan menjadi salah satu objek wisata populer di Jawa Barat dengan beragam wahana seru. Destinasi ini khususnya memang menjadi rekomendasi untuk kunjungan wisata keluarga di akhir Tentang Bendungan JatiluhurDaya Tarik yang Dimiliki Waduk Jatiluhur1. Suasana Bendungan Jatiluhur2. Jatiluhur Water World3. Gunung Cilembu4. Banyak Spot Foto5. Pasar IkanAlamat, Rute Lokasi dan Harga TiketKegiatan yang Menarik Dilakukan di Waduk Jatiluhur1. Berburu Foto2. Memancing3. Berenang4. Outbound5. Berkemah6. Wisata KulinerFasilitas yang Tersedia di Waduk JatiluhurSekilas Tentang Bendungan JatiluhurImage Credit Google Maps Eko PramuyantoBendungan ini mulanya hanya berfungsi sebagaI PLTA Pembangkit Listrik Tenaga Air. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kini waduk yang membendung aliran Sungai Citarum ini mulai dimanfaatkan untuk banyak hal. PLTA Bendungan Jatiluhur sendiri dikelola secara resmi oleh Perum Jasa Tirta II, dan mempunyai sistem limpasan terbesar di tersebut tidak mengherankan, karena Bendungan Jatiluhur merupakan bendungan terbesar di Indonesia yang mana di sana telah terdapat 6 turbin dengan daya 187 MW terpasang. Daya tersebut mampu memproduksi hingga juta kwh tenaga listrik setiap tahunnya. Tidak sampai di situ saja, waduk ini juga mampu dimanfaatkan sebagai penyedia air tanggung tanggung, Waduk Jatiluhur mampu menyediakan air irigasi untuk hektar sawah. Sawah di sekitar bendungan ini mendapatkan irigasi air dengan intensitas dua kali tanam dalam waktu satu tahun. Lebih lanjut, air melimpah yang ada di sana juga berfungsi sebagai pengendali banjir, bahan baku air minum, sampai budidaya semua fungsi dan manfaatnya serta dibuka waduk ini untuk umum sebagai kawasan wisata, Perum Jasa Tirta II selaku pihak pengelola pun memberinya nama “Grama Tirta Jatiluhur”. Nama ini diambil dari bahasa Sansekerta, yang artinya adalah “kampung air” bila dijadikan ke dalam bahasa luar berbagai manfaat yang mampu dihadirkan, bendungan dengan luas mencapai hektar yang mulai dibangun tahun 1957 ini memang memiliki panorama alam yang sangat indah. Tidak heran setelah dibuka untuk umum sebagai objek wisata, destinasi ini selalu memikat wisatawan domestik sampai Tarik yang Dimiliki Waduk JatiluhurImage Credit Instagram Suasana Bendungan JatiluhurSalah satu daya tarik utamanya adalah suasana dan panorama alamnya yang begitu memikat. Suasana damai dan tenang di waduk ini selalu mampu membuat siapapun betah untuk berlama lama di sana. Ditambah dengan budidaya ikan yang telah dikembangkan di kawasan para wisatawan bisa memancing di tengah heningnya suasana sekitar yang cukup sejuk. Biasanya mereka yang berhasil memancing ikan akan berlama lama di kawasan tersebut hingga sore hari menjelang senja. Sehingga mereka dapat menyaksikan matahari yang mulai terbenam ditemani lezatnya ikan bakar yang berhasil Jatiluhur Water WorldMelimpahnya air di Bendungan Jatiluhur, membuat Jatiluhur Water World akhirnya dibangun. Waterboom ini mempunyai 4 tingkatan kolam renang, mulai dari olympic, dangkal, anak anak, serta dewasa. Sehingga berkunjung ke Waduk Jatiluhur memungkinkan semua kalangan bisa bermain lebih dekat dengan Jatiluhur Water World terbilang mempunyai fasilitas yang cukup memadai. Di sana, Anda bisa menemukan banyak permainan seru dan menyenangkan. Seperti papan seluncur, ember air, bungee trampolin, dan masih banyak lagi lainnya. Inilah mengapa destinasi ini sangat cocok dijadikan sebagai tujuan wisata Gunung CilembuAdanya Gunung Cilembu yang berada di belakang Bendungan Jatiluhur menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, khususnya mereka yang mengaku sebagai pecinta alam. Karena dari arah Gunung Cilembu yang memiliki ketinggian kurang lebih 729 meter di atas permukaan laut, Bendungan Jatiluhur terlihat semakin indah apabila dilihat dari puncak atas, akan terlihat panorama indah dari waduk dengan hijaunya pepohonan di kanan dan kiri. Belum lagi dengan keindahan Purwakarta yang juga terlihat makin mempesona apabila dilihat dari ketinggian. Benar benar bayaran yang sepadan untuk perjuangan mendaki gunung Banyak Spot FotoImage Credit Instagram TobeloveallBagi Anda yang hobi fotografi, Waduk Jatiluhur bisa menjadi salah satu pilihan destinasi terbaik saat bertandang ke Purwakarta. Bagaimana tidak, di sini Anda bisa menemukan banyak sekali spot foto instagenic untuk mendapatkan berbagai foto ciamik. Bahkan ada semacam ayunan sederhana terbuat dari kayu, yang sengaja ditempatkan di kawasan wisata sebagai spot Pasar IkanDi Bendungan ini Anda bisa menemukan pasar ikan untuk memuaskan hasrat belanja Anda. Jadi jika Anda kurang suka memancing atau saat memancing tidak bisa mendapatkan ikan, maka berkunjunglah ke pasar ikan yang berada di kawasan waduk. Apalagi kualitas ikannya sangat baik dan fresh, yang merupakan hasil tangkapan dari waduk itu, tidak jauh dari pasar ikan dan panggung terbuka yang acap kali dijadikan sebagai tempat ceremony maupun berbagai acara, Anda juga dapat menemukan toko oleh oleh atau souvenir. Sehingga Anda bisa membawakan buah tangan untuk sanak saudara di rumah atau teman, yang tidak bisa ikut berlibur Rute Lokasi dan Harga TiketImage Credit Google Maps Ikbal FaiWaduk Jatiluhur terletak di Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Lokasi ini sangat mudah dicari dan aksesnya pun tidak sulit, karena Bendungan Jatiluhur menjadi salah satu wisata populer di kawasan tersebut. Bila berangkat dari pusat Purwakarta, Anda dapat berkendara selama kurang lebih 30 menit untuk mencapai jaraknya sendiri hanya sekitar 11 kilometer saja dari arah pusat kota. Dan jika berangkat dari Kota Jakarta, maka Anda bisa menggunakan rute jalan Tol Purbaleunyi. Tol ini melintasi Purwakarta – Bandung – Cileunyi, sehingga nantinya Anda dapat keluar di gerbang Tol Jatiluhur. Kurang lebih perjalanan akan memakan waktu hingga 2 jam Anda ke sini tidak membawa kendaraan pribadi, maka tidak perlu khawatir. Sebab ada angkutan umum yang melewati kawasan wisata tersebut. Rute yang harus ditempuh dari pusat Purwakarta adalah menggunakan angkot 03 berwarna merah kuning, menuju Pasar Bunder. Kemudian pindah angkot 011 berwarna merah hitam yang menuju ke Bendungan jam operasionalnya sendiri, Waduk Jatiluhur dibuka selama 24 jam. Yang mana Anda perlu membeli tiket masuk wisata sebesar Rp. per orang di hari Senin sampai Jumat, ketika ingin memasuki kawasan bendungan. Sementara untuk hari Sabtu dan Minggu serta hari libur nasional, harga tiket masuknya sekitar Rp. tersebut belum termasuk dengan kontribusi parkir dan berbagai fasilitas di dalam destinasi. Tarif parkirnya sendiri tergantung jenis kendaraan yang Anda bawa. Sebab ada pula yang membawa minibus maupun bus ketika berlibur bersama keluarga besar. Tentu tarifnya akan berbeda dengan mobil biasa atau sepeda yang Menarik Dilakukan di Waduk JatiluhurImage Credit Google Maps Djange ART 1. Berburu FotoDengan banyaknya spot foto menarik di Bendungan Jatiluhur, maka Anda perlu mempersiapkan outfit terbaik dan jangan lupa membawa kamera untuk berburu foto di destinasi satu ini. Ditambah dengan keindahan alamnya yang memukau akan membuat hasil jepretan yang diperoleh semakin epic, dan siap untuk Anda bagikan langsung ke berbagai sosial MemancingBudidaya ikan yang dilakukan di waduk, membuat para pengunjung diperbolehkan untuk melakukan kegiatan memancing di objek wisata ini. Jadi bagi Anda yang hobi memancing, tentu akan mendapatkan sebuah pengalaman yang sangat mengesankan dan sulit untuk dilupakan. Bahkan bagi Anda yang sebelumnya tidak pernah memancing pun, kegiatan ini akan sangat menarik untuk Anda pada akhirnya tidak berhasil mendapat satu ekor sekalipun, memancing di waduk yang begitu luas dengan pemandangan alam mempesona ini sudah cukup menghibur. Apalagi jika Anda beruntung dan mendapatkan ikan, maka Anda bisa menyaksikan matahari terbenam dengan ditemani ikan bakar nan BerenangTidak perlu kecewa karena tidak dapat bermain air langsung di waduk, karena di kawasan wisata ini sudah tersedia waterboom dengan wahana permainan air lengkap. Waterboom ini siap memanjakan berbagai kalangan, mulai dari anak anak sampai orang dewasa. Maka dari itu, jangan lupa membawa pakaian ganti ketika berkunjung ke OutboundImage Credit Instagram Anda yang menyukai kegiatan fisik seperti outbound, wisata paket lengkap Waduk Jatiluhur juga memungkinkan pengunjung untuk melakukan berbagai kegiatan outbound ini. Semua fasilitas untuk outbound sudah disediakan di sana untuk memanjakan para pengunjung, yang akan membuat pengalaman liburan makin BerkemahUntuk Anda yang ingin merasakan sensasi berkemah di sisi waduk, di sini juga sudah tersedia lahan yang cukup luas dan memungkinkan Anda untuk mendirikan tenda di area tersebut. Tidak perlu khawatir jika tidak membawa peralatan kemah sendiri, karena Anda tetap bisa bermalam di bumi perkemahan tersebut meskipun tidak membawa apa Wisata KulinerAda yang unik dari wisata bendungan satu ini, karena Anda bisa melakukan wisata kuliner di restoran yang terletak di tengah waduk. Restoran Apung namanya, yang bisa dicapai hanya dengan menaiki perahu dan menyeberang bendungan. Jika menggunakan perahu motor, maka lama perjalanan menuju restoran kurang lebih 20 sewa perahunya sendiri biasanya kisaran Rp. per perahu, dengan kapasitas isi 10 orang dewasa. Harga ini tentunya bisa lebih murah, karena tidak ada tarif pasti atau sesuai dengan kesepakatan antara orang yang menyewakan dengan para penumpang. Untuk Restoran Apungnya sendiri menyediakan menu bervarisi dengan rasa lezat yang siap menggoyang yang Tersedia di Waduk JatiluhurImage Credit Google Maps WartiniDibuka untuk umum sebagai objek wisata cantik ini, Waduk Jatiluhur telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas memadai untuk memanjakan para pengunjung. Sehingga diharapkan destinasi ini mampu memikat lebih banyak wisatawan ke depannya, dan tidak membuat mereka kapok untuk berkunjung lagi dari area parkir kendaraan wisata yang luas, spot foto instagenic di berbagai tempat, pusat informasi yang selalu stand by, gazebo di kiri dan kanan, beberapa toilet bersih, camping area, playground untuk anak anak, mushola untuk tempat beribadah umat muslim, perahu wisata, jet ski, dan kano yang dapat disewa, lapangan olahraga, dan lain sekali bukan pesona keindahan dan fasilitas yang mampu ditawarkan oleh Waduk Jatiluhur? Melihat semua hal tersebut, tentu tidak heran apabila destinasi ini menjadi salah satu tujuan wisata yang begitu populer. Bahkan untuk masyarakat Purwakarta sendiri, Bendungan Jatiluhur adalah pilihan favorit untuk jalan jalan di akhir pekan bersama dengan keluarga tercinta.
Fosildalam ilmu sejarah dipahami sebagai si-sa-sisa tulang belulang hewan dan manusia purba yang sudah membatu. Sebagai peninggalan masa lampau, fosil sangat penting artinya dalam studi-studi kesejarahan. Fosil memiliki nilai utama seba-gai rekaman yang tidak dapat diragukan mengenai kehidupan dari zaman ke zaman di bumi ini.

Setelah gue melakukan perjalanan ke kebun teh bogor bisa baca postingannya disini gue pun berencana buat ketempat lain, dan maunya sih di luar jabodetabek. Gue coba googling buat nemui kota-kota yang dekat dari Jabodetabek buat one-day trip. Gue nemu 2 kota, Sukabumi dan Purwakarta. Setelah gue bandingkan ongkos buat kedua kota itu akhirnya gue milih purwakarta jadi destinasiku dan aku tertarik dengan waduk Jatiluhur. Waduk terbesar di Indonesia. Selama ini gue cuma tau waduk itu dari buku pelajaran sekolah, sekarang saatnya gue ngeliat gimana waduk itu aslinya. Gue berangkat dari stasiun pondok ranji sekitar jam 7 kurang. Sampe di Manggarai gue nunggu krl ke Cikarang. Karena kelamaan gue naik aja krl ke Bekasi.. sampe di Bekasi gue nunggu kereta ke Cikarang. Akhirnya keretanya dating juga, gitu sampe cikarang gue langsung nyari dimana loket buat mesan tiket kereta ke purwakarta. Ternyata tempatnya dibawah.. gue pesan deh tiketnya, harganya murah Cuma 6000. Kereta yang harusnya datang jam 11 telat dan akhirnya tiba sekitar pukul Gue pun naik kereta dan ga nyangka dalemnya rame banget. Gue kira bakalan sepi. Jadilah akhirnya gue berdiri di koridor di antara bangku2. Perjalanan dari stasiun cikarang sampe stasiun Purwakarta makan waktu hampir lebih 1 setengah jam. Stasiun Purwakarta Dan tibalah gue di stasiun Purwakarta. Di stasiun ini banyak sekali gerbong-gerbong kereta yang udah ga kepake dan diletakkan disini. Semacam kuburan kereta. Sayangnya ga diperbolehkan buat mendekati gerbong itu. Gue pun menyempatkan buat mengambil foto “kuburan” tersebut dari peron tempat gue turun. Ada juga patung di depan stasiun Purwakarta, biasanya dijadiin spot foto sama penumpang-penumpang yang berada di stasiun. "Kuburan" Kereta Setelah sampe di stasiun Purwakarta gue lanjut naik angkot 03 ke terminal Ciganea. Gue Tanya ke supirnya angkot untuk ke waduk Jatiluhur dan akhirnya supir menurunkan gue di pertigaan sebelum terminal ciganea dan naik angkot nomor 11. Angkotnya sepi, Cuma gue penumpangnya. Kalo naik angkot ke Waduk Jatiluhur kita bakal diantar sampe masuk gerbang dan harga masuknya gratis kita Cuma bayar angkotnya aja. Sampe di sana supir nanya ke gue mau turun dimana dan gue bingung jawabnya wkwk karena baru pertama kali kesini.. gue bilang ke danaunya aja sama masnya. Akhirnya gue diturunkan tepat di pinggir waduknya dan gue nanya berapa ongkosnya ke supirnya. ’15 ribu aja mas, tapi kalau bisa 20 ribu lah, kan udah dianterin sampe sini’.. mendengar ini gue langsung meringis mahal banget ongkosnya.. kebetulan gue juga gapunya 5 ribuan jadi gue kasih aja 20 ribu sama supirnya. Setelah itu gue turun deh buat lebih dekat ke danaunya karena danaunya agak jauh ke bawah. Waduk Jatiluhur Pinggiran danau Jadi sebenernya waduk ini dinamakan waduk Ir. H. Juanda untuk mengenang jasanya dalam memperjuangkan pembiayaan pembangunan Waduk Jatiluhur. Pembangunan waduk ini dilakukan dengan membendung Sungai Citarum dengan luas daerah aliran sungai seluas km2. Bendungan ini dibangun sejak era Presiden RI pertama Ir Soekarno mulai tahun 1957 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 26 Agustus 1967. Dana yang dikeluarkan buat pembangunan waduk ini US$ 230 juta. Gede juga yah. Banyak batu besar di sekitar danau ini Waduk Jatiluhur ini cukup ramai dikunjungi ketika weekend. Gue juga berpapasan dengan rombongan anak sekolah yang lagi rekreasi di waduk ini. Di dalam waduk ini juga banyak terdapat rumah makan, dan makanan yang terkenal yaitu sate maranggi, berhubung waktu gue juga ga banyak gue ga sempat buat mencicipi sate khas Purwakarta ini. Mobil siapa ini? Sebaiknya juga jangan terlalu dekat dengan pinggir danau, karena tanahnya yang ga padat. gue sempat nyoba buat ke pinggir danau buat ngambil foto, dan apesnya kaki gue masuk kedalam lumpur! Kaki gue gabisa di angkat, mana bapak bapak yang ada di perahu pada ngeliatin doang kagak mau nolongin. Hadeh. Alhasil dengan usaha sekuat tenaga kaki gue berhasil dikeluarin dari lumpur. Dari ujung kaki sampe lutut semuanya berlumpur. Bapak-bapak yang ngeliatin tadi menyarankan gue buat bersihin kaki di pinggiran waduk, dan gue pun bersihin kaki di pinggir waduk itu. Kapal di pinggiran waduk. Di sekitar sini juga gue terjebak lumpur Setelah puas melihat waduk jatiluhur akhirnya pun gue putuskan buat pulang balik ke kosan. Gue naik angkot 11 lagi kebetulan lewat, kali ini penumpangnya lumayan banyak. Karena jadwal terakhir kereta ke cikarang jam 3 tadi jadi gue memutuskan buat pulang naik bus sampe ke Bekasi. Jadi gue turun di terminal Ciganea. Akhirnya gue sampe terminal Ciganea dan bayar ongkos. Dan ongkosnya berapa ?? Cuma 8 ribu guys.. rugi banyak gue pas mau pergi tadi. Setelah kesal karena hal yang tadi akhirnya gue nunggu Bus yang berangkat ke Bekasi. Dan bus pun datang, gue naik Bus Primajasa jurusan Bandung Bekasi via Purwakarta. Busnya ekonomi jadi ga pake ac. Tapi dalemnya bagus kok. Ongkos ke Bekasi Cuma 12 ribu, ini termasuk murah sih. Gue pun sampe di terminal Bekasi. Setelah nanya sana sini gue pun naik angkot warna biru dan turun di stasiun bekasi dan pulang ke pondok ranji naik krl. Pukul akhirnya sampe di kosan juga. Jadi biaya yang gue keluarkan untuk ke waduk Jatiluhur Krl pp Pondok Ranji-Cikarang = 14000 Kereta Walahar Express = 6000 Angkot dari stasiun purwakarta ke terminal Ciganea = 5000 Angkot dari Ciganea ke Waduk Jatiluhur = 20000 Angkot dari Waduk Jatiluhur ke Terminal Ciganea = 8000 Bus Purwakarta – Bekasi = 12000 Angkot ke Stasiun Bekasi = 5000

Sedangkanjarak dari pintu tol ke waduk Jatiluhur kurang lebih 9 km. Setelah puas nganter keliling Pangalengan dan Bandung di hari sabtu sebelumnya, maka di hari minggu pagi sebelum pulang balik ke Jakarta saya mengantar temen-temen buat belanja oleh-oleh Bandung. Akhirnya sektar jam 3.00 sore lanjut keluar dari kota Bandung menuju Nov 2022 • KeluargaTiket masuk Rp per orang hanya bisa untuk putar - putar di jalanannya aja, kalau mau lihat waduknya kita harus bayar lagi Rp per orang, buat saya tidak sesuai jadinya cukup mahalDitulis pada 6 November 2022Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2020 • KeluargaBaru baru ini saya ke Jatiluhur karena banyak spot spot baru. Dan benar, oleh pemerintah sudah diperbaiki sehingga makin nyaman berwisata kesiniDitulis pada 12 Oktober 2020Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2019pernah mengunjungi ini dengan motor untuk wisata sejarah pembangunan nya. pemandangannya keren pada 28 Desember 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018 • TemanSudah beberapa kali saya mengunjungi Waduk ini khususnya pada bagian pembangkit listrik turbine.Kali saya sengaja mengambil sisi yang lain dari waduk tersebut yang berada di ujung, dan ternyata menyajikan pemandangan yang tak kalah makan dan minum cukup banyak tersedia di sini, dan terdapat beberapa fasilitas menginap yang lumayan bersih walau tidak area disini dijadikan lokasi camping dan terdapat fasilitas wc atau kamar mandi umum yang dapat dipakai yang hobi mancing bisa menyewa sampan dan mencari spot rekomendasi ini sebetulnya perlintasan dari jalur alternatif Jonggol ke Purwakarta via saya tetap hati hati karena pada beberapa bagian jalan sebelum sampai ke waduk cukup banyak jalan rusak. Tetapi dari Waduk sampai Purwakarta jalan cukup baik dan ber camping di Waduk Jatiluhur...Ditulis pada 27 Mei 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2019 • SendiriDalam kunjungan dinas tanggal 2 - 3 Mei 2019 di Kabupaten purwakarta. Setelah acara pertemuan dengan rekan bisnis menyempatkan diri melakukan perjalanan singkat ke Waduk Jatiluhur dengan harapan dapat foto - foto bagus disana, alangkah kecewa ketika sampai disana. Setelah melewati gerbang tiket yg harus dibayar sebesar 30 ribu sampai di lokasi tujuan Waduk tersebut di penuhi tumbuhan air eceng gondok, perahu nelayan terjebak eceng gondok, air waduk dan suasana waduk tidak dapat di depannya perlu perhatian khusus dinas terkait. Sehingga objek wisata ini nantinya tetap dapat di nikmati oleh masyarakat yang datang berkunjungSaya tidak dapat menampilkan fotonya karena kecewa pada 7 Mei 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2019 • PasanganMengunjungi Jatiluhur bersama istri tapi tidak terlalu lama dan hanya melihat-lihat saja, makan dan sekedar cukup bagus namun sepertinya kebersihan perlu lebih diperhatikan serta cukup banyak tumbuhan eceng gondok yang agak sedikit mengurangi indahnya pada 12 Maret 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018 • KeluargaTepatnya ke Istora Jatiluhur saya berkunjung. Tiket Masuk kawasan Jatiluhur per orang, sedangkan untuk mobil dikenakan bea masuk Masuk kawasan Istora Resort Jatiluhur kena bea masuk lagi per banyak memiliki spot foto yang indah dan istagramable jadi Anda bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk berfoto saja. Ada juga fasilitas bermain pada 6 Januari 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap Indonesia8 kontribusiOkt 2018 • KeluargaWaduk jatiluhur kedepan akan menjadi tempat wisata air yang terhebat dan terbesar di asia tenggara. Dan sangat bagus untuk investor membuka lapangan kerja wisatawan baru di sekitar pada 16 Oktober 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018 • TemanWaduk ini lokasinya sangat luas, tempatnya sangat asri dan tenang dengan latar belakang pepohonan yang rindang. Namun dibeberapa titik kita masih bisa menemukan tempat tempat yang agak sedikit kotor. Jadi mungkin dibutuhkan petugas kebersihan yang sigap. Waduk ini juga dikelilingi pemandangan gunung parang yang menjulang tinggi. Maka tidak heran jika banyak wisatawan yang memilih untuk berkemah disekitar waduk karena lokasinya yang pada 3 Oktober 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2018 • KeluargaSeperti tidak dirawat, banyak plastik2 sampah. Masuk ke sini bayar 15rb per orang, anak2 free. Mobil parkir ga bisa ke daerah lain karena sedang dipergunakan untuk pada 16 September 2018Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 1-10 dari 85 hasil Pesonaalam yang asri memang tak pernah lelah untuk memanjakan para traveler. Jika membahas pesona alam, tentu yang sering berseliweran adalah pantai atau gunung. Tapi tahukah kamu bahwa ernyata Pesona Waduk Jatiluhur Sumber gambar Waduk yang dibangun sejak 1957 ini awalnya difungsikan untuk membendung air dari Sungai Citarum yang panjang alirannya mencapai km2. Dalam proses pembangunannya, 14 desa harus ditenggelamkan dan para penduduk dipindahkan ke daerah-daerah di sekitar waduk. Waduk Jatiluhur memiliki banyak fungsi. Selain sebagai bendungan, Waduk Jatiluhur juga digunakan sebagai pembangkit listrik, sumber irigasi, budidaya air tawar, kebutuhan masyarakat sehari-hari hingga sebagai tujuan wisata yang wajib kamu kunjungi. Sumber gambar Waduk Jatiluhur ini memiliki panorama yang begitu indah. Kamu bisa menikmati keindahannya dari tiap sudut yang ada di waduk ini. Pesona utamanya yakni pemandangan dengan background perbukitan dan gunung “Tiga Menara”, dijamin kamu akan betah berlama-lama di tempat ini. Ada berbagai aktivitas yang bisa kamu lakukan jika berkunjung ke Waduk Jatiluhur. Mulai dari sekadar menikmati pemandangan di pinggir waduk, memancing, menyewa perahu, bermain wahana air hingga menyantap ikan bakar di rumah makan apung yang ada di tengah waduk. Kamu bisa menyewa perahu untuk menuju ke rumah makan dengan biaya sewa sekitar Rp100 ribuan. Tarif tersebut sudah termasuk biaya antar jemput jadi kamu nggak perlu cari perahu lagi kalau ingin pulang. Cara Menuju Waduk Jatiluhur Sumber gambar Nah, kalau kamu penasaran dan belum pernah datang ke Waduk Jatiluhur, kamu harus segera coba mampir nih kalau lagi ada di Purwakarta. Lokasi waduknya berada di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Untuk menuju waduk ini dengan kendaraan umum, kamu bisa naik angkot 03 yang berwarna merah kuning dari Kota Purwakarta kemudian turun di Pasar Bunder. Setelah itu, kamu bisa lanjut naik angkot 011 yang berwarna merah hitam. Angkot itu akan membawa kamu langsung menuju Waduk Jatiluhur. Tapi kalau kamu membawa mobil pribadi, kamu bisa melalui Tol Cikampek dan keluar di gerbang Tol Jatiluhur menuju pertigaan Pasar Bunder. Dari pertigaan ini kamu lanjut ke arah kanan mengikuti petunjuk hingga sampai ke Waduk Jatiluhur. Waduk ini buka dari jam - tapi kalau kamu mau bermalam, di sini juga tersedia berbagai penginapan yang bisa kamu pilih. Alternatif lain kalau kamu ingin melihat indahnya pemandangan Waduk Jatiluhur, kamu juga bisa menikmatinya dari lokasi yang berbeda. Gunung Lembu dan Gunung Parang bisa kamu pilih untuk menikmati pesona Waduk Jatiluhur dari ketinggian.
WadukJatiluhur. Waduk Jatiluhur. Loncat ke konten. Menu Mobile. Pencarian. Juni 28, 2022. Beranda; Sumatera. Aceh; Sumatra Utara; Beranda Tempat Wisata di Purwakarta Sebagai Destinasi Terbaik Waduk Jatiluhur. Waduk Jatiluhur. Wibi Alwi Surya Kuncoro. November 5, 2020 November 5, 2020 0 Dilihat.
Lokasi Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat Map Klik Disini HTM Weekdays Weekend Buka Tutup – WIB Berkunjung ke Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terasa masih belum lengkap sebelum singgah ke Waduk Jatiluhur. Ungkapan tersebut muncul bukan hanya karena Waduk Jatiluhur merupakan bendungan terbesar di Indonesia, tapi juga karena kawasan di sekitar bendungan ini menyajikan panorama alam yang luar biasa indah. Selain itu, pengunjung juga bakal dimanjakan dengan berbagai macam fasilitas untuk melengkapi aktifitas berwisata, karena kawasan di sekitar bendungan memang difungsikan sebagai objek pariwisata, sama seperti bendungan-bendungan raksasa lainnya yang ada di Indonesia. Seperti Waduk Karangkates, Waduk Kedung Ombo, Waduk Gajah Mungkur, Waduk Batu Tegi serta yang lain. foto by Sejarah Singkat ❤️Mitos Kisah Misteri❤️Rute Menuju Lokasi❤️Pesona Waduk ❤️Harga Tiket Masuk ❤️Fasilitas❤️ Sejarah Singkat ❤️ Proses pembangunan Waduk Jatiluhur dimulai sejak tahun 1957 dengan ditangani oleh perusahaan kontraktor asal Perancis, “Compagnie Francaise D’entreprise”. Waduk ini dibangun untuk membendung Sungai Citarum yang memiliki daerah aliran sungai seluas km2. Peletakan batu pertama dari proyek yang memakan anggaran sebesar US$ 230 juta tersebut dilakukan oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Sedang peresmiannya dilaksanakan pada 26 Agustus 1967 oleh Presiden Soeharto. Bendungan ini sebenarnya memiliki nama “Waduk Juanda”. Nama tersebut diberikan guna mengenang jasa dari Perdana Menteri RI terakhir, karena beliaulah yang memperjuangkan terealisasinya proyek pembangunan bendungan terbesar di Indonesia tersebut. Untuk membangun Waduk Jatiluhur, sebanyak 14 desa ditenggelamkan, dan penduduk sejumlah orang dipindahkan ke daerah-daerah yang ada di sekitar bendungan serta ke Kabupaten Karawang. foto by Waduk ini memiliki multifungsi, dengan fungsi utama sebagai pembangkit tenaga listrik yang mampu menghasilkan listrik rata-rata juta kwh pertahun yang pengelolaannya dilakukan Perum Jasa Tirta II. Fungsi lain dari Waduk Jatiluhur adalah sebagai penyedia air irigasi untuk mengairi sawah seluas ha, sebagai tempat budidaya ikan air tawar, sebagai penyedia air baku industri dan PDAM dan sebagai pengendali banjir. Dengan beragam fungsi yang ada tersebut, membuat TMA Tinggi Muka Air yang ada di bendungan ini senantiasa diperhatikan, guna menghindari eutrofikasi yang dapat mengganggu sistem irigasi air baku yang disuplai dari waduk. Salah satu metode pengendalian yang dilakukan adalah dengan menjaga ekosistem serta pengoperasian Hollow Jet Valve HJV, sehingga sistem irigasi bendungan dapat beroperasi sebagaimana yang direncanakan. Mitos Kisah Misteri❤️ Sama halnya dengan danau-danau alami dan danau-danau buatan lainnya yang ada di Indonesia, sejumlah cerita misteri ikut mewarnai keberadaan Waduk Jatiluhur. Kisah tentang hantu-hantu dan penampakan makhluk tak kasat mata tersebut menjadi semakin dipercaya oleh warga sekitar, karena pada kenyataannya setiap tahun selalu saja ada orang-orang yang tewas tenggelam di kawasan bendungan. foto by Salah satu cerita misteri yang bersumber dari penuturan penduduk sekitar dan sampai kini masih kerap diceritakan adalah kisah tentang Mbah Jawer. Konon dulu ada bayi yang dihanyutkan di aliran Sungai Citarum oleh orangtuanya, karena malu dengan keberadaan bayi tersebut yang pada dahinya terdapat pial atau jengger atau dalam bahasa Sunda Jawer. Bayi yang hanyut di aliran sungai tersebut kemudian diselamatkan oleh bangsa jin dan menjadi bagian dari alam ghaib. Karena marah pada orangtua yang telah mencampakkannya, bayi yang sudah menjadi kakek-kakek itu kemudian melampiaskan dendamnya kepada penduduk dari desa tempat orang tuanya berasal. Bayi yang kemudian dikenal dengan sebutan Mbah Jawer itu kerap menengelamkan penduduk sekitar yang melanggar pantangan. Sehingga pada awal-awal dibangunnya Waduk Jatiluhur banyak warga sekitar yang lebih memilih jalur transportasi darat untuk bepergian ke tempat lain daripada menyeberangi Sungai Citarum. Itu sebabnya masyarakat di sekitar Jatiluhur masih banyak yang berpendapat bahwa Sungai Citarum dan Bendungan Jatiluhur merupakan kawasan yang angker. foto by Kisah misteri lainnya yang ada di bendungan ini adalah tentang adanya Alligator Fish atau ikan dengan kepala menyerupai aligator sebesar perahu. Keberadaan ikan ini konon karena adanya jaring apung tempat penangkaran Alligator Fish milik petani ikan yang jebol. Ikan-ikan yang selanjutnya memasuki kawasan perairan Waduk Jatiluhur tersebut tumbuh dan berkembang biak, bahkan dengan ukuran yang sangat besar. Bukti dari keberadaan ikan dengan wajah menyeramkan ini adalah seringnya jaring apung milik petani ikan yang jebol. Selain itu, beberapa ikan ini juga beberapa kali tersangkut jaring nelayan yang mencari ikan di kawasan waduk. Alligator Fish yang tertangkap nelayan itu ada yang berbobot 5 kg, 8 kg hingga 15 kg. Terlepas dari sejumlah kisah misteri yang menyelimuti Waduk Jatiluhur, keindahan alam yang membalut bendungan ini merupakan anugerah Tuhan yang patut untuk dinikmati. Rute Menuju Lokasi❤️ foto by Dengan alamat di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, Waduk Jatiluhur berjarak sekitar 9 km dari pusat kota Purwakarta, dimana lokasinya ada di atas ketinggian bukit dengan akses jalan berkelak-kelok sehingga harus hati-hati dan waspada. Namun demikian, kondisi jalan bisa dibilang sempurna serta dapat dilewati oleh kendaraan jenis apa saja termasuk bus. Bagi wisatawan yang menggunakan angkutan umum, dapat menggunakan bus antar kota yang melewati jalur Purwakarta – Bandung dan berhenti tepat di depan jalan yang menuju pintu masuk Waduk Jatiluhur. Jika dari pusat Kota Purwakarta dapat naik angkot 03 berwarna merah kuning dan turun di Pasar Bunder. Selanjutnya pindah angkot 011 berwarna merah hitam yang akan membawa penumpang langsung menuju ke kawasan bendungan. Wisatawan yang datang dengan menggunakan kendaraan pribadi, jika datang dari luar kota bisa melewati Tol Cikampek dan keluar di Pintu Tol Jatiluhur. Selanjutnya belokkan kendaraan ke kiri dan sekitar 300 meter dari pintu tol akan Anda temukan sebuah pertigaan yang bagian tengahnya dihiasi patung Semar. Beloklah ke kiri, ke arah jalan yang menanjak sebelum akhirnya bertemu dengan Pertigaan Pasar Bunder. Di pertigaan tersebut, ambil jalan yang ke arah kanan dan terus saja berjalan lurus hingga melewati Jembatan Tol Cipularang. Begitu bertemu dengan pertigaan lagi, pilih jalan yang lurus dan menanjak. Sekitar 6 km di depan, Anda akan tiba di lokasi yang dituju. Pesona Waduk ❤️ foto by Indahnya danau buatan berpagar pepohonan dengan latar belakang bebukitan dan Gunung “Tiga Menara”, menjadi suguhan utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Waduk Jatiluhur. Begitu mempesonanya pemandangan yang ada di tempat ini, membuat siapapun akan betah berlama-lama. Keindahan tersebut akan tampak lebih sempurna, jika dilihat dari tengah bendungan sambil mancing ikan dengan menggunakan kapal atau perahu yang dapat disewa dari para nelayan. Aktifitas memancing ini banyak dilakukan oleh wisatawan serta komunitas mancing yang datang berkunjung ke sini, karena di kawasan perairan bendungan memang menjadi habitat dari berbagai jenis ikan. Di tengah bendungan juga terdapat rumah makan apung dengan sajian utama ikan bakar. Bersantap di atas air dengan view indahnya panorama alam, tentu akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. foto by Pengunjung yang datang ke kawasan bendungan, juga dapat melihat aktifitas budidaya ikan dengan menggunakan keramba. Terdapat beberapa jenis ikan yang dibudidayakan di dalam keramba tersebut, seperti ikan mas, sepat, nila dan mujair. Namun yang paling mengundang perhatian adalah ikan patin, karena agresif dan seringkali melompat-lompat. Sejumlah fasilitas olah raga dan permainan juga telah disiapkan bagi para wisatawan, seperti kano, selancar angin, ski air, speed boat, serta yang lain. Untuk dapat memanfaatkan fasilitas tersebut tentunya tidak gratis dan dengan harga yang bervariasi tergantung dari jenis fasilitas yang ingin digunakan. Puas bermain di kawasan perairan bendungan, pengunjung dapat melanjutkan aktifitas berwisata lainnya yang ada di tempat ini, seperti bersantai di Grama Tirta, berbelanja ikan di tempat pengumpulan ikan yang disebut Servis, naik kereta gantung yang melintas di atas kawasan perairan atau menuju ke waterboom. foto by Jika waterboom yang dijadikan pilihan, pengunjung akan menjumpai 4 buah kolam yang terdiri dari kolam dangkal, kolam anak, kolam dewasa dan kolam renang olimpyc. Jika dibandingkan dengan Snowbay Watertainment yang ada di TMII, Atlantic Water Adventure yang ada di Ancol atau Circus Waterpark yang ada di Bali, Waterboom yang ada di jatiluhur ini memang tidak ada apa-apanya. Namun ada kenikmatan tersendiri saat berenang di jernihnya air kolam Waterboom Jatiluhur, yaitu berenang sambil menikmati keindahan alam. Harga Tiket Masuk ❤️ Untuk dapat memasuki objek wisata Waduk Jatiluhur, pengunjung dikenakan harga tiket masuk sebesar pada hari Senin – Jumat dan pada hari Sabtu dan Minggu serta hari libur. HTM tersebut belum termasuk ongkos parkir sebesar untuk motor dan untuk mobil. Harga tiket tersebut hanya berlaku untuk memasuki kawasan wisata dan belum termasuk tarif masuk lokasi waterboom yang harga tiketnya sebesar untuk weekdays dan untuk weekend. Fasilitas❤️ Jika ingin memanfaatkan sejumlah fasilitas di tempat wisata, pengunjung masih harus membayar lagi dengan nilai yang bervariasi, tergantung dari fasilitas yang ingin digunakan. Untuk sewa kapal misalnya seharga jetski begitu juga dengan fasilitas yang lain. Karena pengelolaan tempat wisata ini sudah dilakukan dengan profesional, masalah fasilitas tidak perlu diragukan. Semua fasilitas sebagaimana layaknya sebuah tempat wisata dapat ditemui di tempat ini, seperti information center, kamar mandi dan toilet, mushollah, playground, outbond area, camping ground, bilyard, lapangan tenis, serta fasilitas yang lain. foto by Bagi yang ingin bersantap sambil menikmati pesona Waduk Jatiluhur, dapat menuju Area Resto yang merupakan tempat berkumpulnya restoran dan rumah makan dengan menu utama ikan bakar. Namun, terdapat juga menu yang lain, seperti bakso, soto, nasi uduk, ayam goreng, ayam bakar, dan sebagainya. Jika ingin menikmati suasana santai sambil minum kopi serta minuman lainnya, dapat menuju ke kawasan resort yang diberi nama “Grama Tirta”. Sedang untuk yang ingin menghabiskan malam di sekitar kawasan bendungan, tersedia sejumlah penginapan yang dapat dipilih, mulai dari hotel, bungalow sampai dengan villa. Di sini juga terdapat hotel bintang tiga yang bernama “Graha Vidya”. sebagaimana hotel pada umumnya, Hotel Graha Vidya memiliki fasilitas yang lengkap, mulai dari longe, tempat karaoke, restoran sampai dengan ballroom untuk acara meeting, gathering serta acara-acara yang lain. Aktif menulis sejak tahun 1990 sampai Sekarang. Naskah pernah dimuat di berbagai media nasional. Sebanyak 13 judul buku untuk anak-anak telah diterbitkan di beberapa penerbit, seperti Grasindo, Gema Insani Press, SIC, dll. Web Satukata yang mungkin akan langsung terbersit di pikiran setiap orang ketika membicarakan tempat wisata di Purwakarta adalah Waduk Jatiluhur Waduk Jatiluhur memang sangat ikonik dan legendaris. Waduk ini tercatat sebagai salah satu waduk terbesar di Indonesia dan merupakan waduk serbaguna pertama yang ada di Indonesia. Pembangunan waduk ini
- Waduk Jatiluhur terletak di 9 km dari Kota Purwakarta. Waduk Jatiluhur dibangun dengan membendung Sungai Citarum dengan luas daerah aliran sungai, yaitu km mulai dibangun pada 1957 dengan peletakkan batu pertama oleh Presiden Soekarno dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 26 Agustus 1967. Pembangunan Waduk Jatiluhur menelan biaya US$ 230 juta. Nama bendungan waduk dinamakan Ir. H. Juanda dikarekan perjuangan beliau dalam pembiayaan pelaksana konstruksi Bendungan Jatiluhur. Saat itu, Ir Juanda merupakan Perdana Menteri terakhir dan memimpin Kabinet Karya 1957-1959 bersama-sama dengan Ir. Sedijatmo dengan gigih memeperjuangkan terwujudnya proyek Jatiluhur di Pemerintah Indonesia dan forum Internasional. Pembangunan Waduk Jatiluhur menenggelamkan 14 desa dengan jumlah penduduk orang. Baca juga Pembudidaya Ikan Terjebak Eceng Gondok di Waduk Jatiluhur, Hasil Panen Tak Bisa Dijual Akibatnya, penduduk itu pindah ke daerah sekitar bandungan dan sebagian pindah ke Kabupaten Karawang. Mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani. Waduk Jatiluhur berfungsi dalam penyediaan air irigasi dan PLTA yang setiap tahunnya dikelola oleh Perum Jasa Tirta Waduk Jatiluhur ini terpasang 6 turbin dengan daya 187 MW dengan produksi listrik sekitar kwh setiap harinya. Selain itu, Waduk Jatiluhur mengairi irigasi dengan luas ha, serta difungsikan juga untuk penyediaan air baku, budidaya, dan penanggulangan banjir. Waduk Jatiluhur sebagai Obyek Wisata Waduk pertama di Indonesia ini memiliki panorama danau dengan luas ha. waduk ini memiliki berbagai fasilitas rekreasi, seperti hotel dan bungalow, bar dan restoran, lapangan tenis, bilyard, perkemahan, kolam renang, ruang pertemuan, sarana rekreasi serta olahraga air, playground, dan fasilitas lainnya. Baca juga Ridwan Kamil Akan Bangun Masjid dan Hotel Terapung di Waduk Jatiluhur Di Waduk Jatiluhur juga terdapat budidaya ikan keramba jaring apung yang menjadi daya tarik tersendiri. Di waktu siang atau malam, pengunjung dapat menikmati keheningan sambil memancing ikan dan menikmati ikan bakar. Di kawasan ini, pengunjung juga dapat melihat Stasiun Satelit Bumi yang dikelola PT Indosat sebagai alat komunikasi Internasional. Jenis layanan yang disediakan, antara lain international toll free service ITFS, Indosat Calling Card ICC, International direct, dan lainnya. Letak Stasiun Satelit Bumi berada 7 km dari Kota Purwakarta. Tarif masuk Waduk Jatiluhur Rp per orang, tarif parkir Rp untuk sepeda motor, dan Rp untuk mobil. Tarif sewa perahu keliling adalah Rp per putaran. Anggara Wikan Prasetya Sumber dan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
. 10 279 14 0 298 167 485 26

angkot dari stasiun purwakarta ke waduk jatiluhur