Kamiberharap semoga jawaban dari pertanyaan Deviasi Minimum Suatu Sinar Oleh Prisma diatas bisa membantu adik-adik mengerjakan soal dengan baik. Artikel Menarik Lainya. Mengapa Kepala Sekolah Pada Cerita Diatas Menjadi Pemimpin Idola. 20 Juni 2022. FisikaOptik Kelas 11 SMAAlat-Alat OptikPembiasan CahayaDeviasi minimum suatu sinar oleh prisma ....A. tidak tergantung pada sudut puncakB. menjadi lebih kecil bila sudut puncaknya lebih besarC. menjadi lebih besar jika sudut puncaknya lebih besarD. tidak bergantung pada panjang gelombang sinarE. tidak bergantung pada frekuensi sinarPembiasan CahayaAlat-Alat OptikOptikFisikaRekomendasi video solusi lainnya0207Warna biru langit terjadi karena cahaya Matahari mengalam...0307Indeks bias udara besarnya 1 , indeks bias air 4 / 3 , d...0225Cahaya merambat dari udara ke air. Apabila cepat rambat c... Jikasinar mengalami deviasi minimum, hitunglah indeks bias prisma (sudut puncak) = 30°. Penyelesaian soal Untuk menjawab soal ini hitung terlebih dahulu sudut deviasi minimum D m = 2 θ 1 - β = 2 .3 0° - 30° = 30°. Setelah itu kita hitung indeks bias prisma dengan cara: → D m = ( n p n m - 1) β → 30 o = ( n p 1 - 1) 30 o → n p = 30 o 30 o + 1 = 2
Pernahkah kalian melihat pelangi di langit? Apakah warna-warna dalam pelangi tersebut? Bagaimanakah terjadinya warna-warna dalam pelangi itu? Jika kalian pernah melihat pelangi, berarti kau pernah melihat suatu pola insiden dispersi cahaya. Namun, dalam artikel ini tidak akan membahas lebih jauh mengenai dispersi cahaya. Artikel ini secara umum hanya membahas pembiasan cahaya pada prisma dan secara khusus membahas perihal penurunan rumus sudut deviasi minimum, sudut deviasi warna dan sudut dispersi. Lalu adakah kekerabatan antara pembiasan cahaya pada prisma dengan warna pelangi dan dispersi cahaya? Tentu saja ada hubungannya. Karena fenomena dispersi cahaya dalam pembentukan warna pelangi sanggup dijelaskan memakai konsep pembiasan cahaya pada prisma. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik klarifikasi berikut ini. Selamat belajar. Pembiasan pada Prisma dan Sudut Deviasi Minimum Prisma yakni zat optik yang dibatasi oleh dua bidang pembias yang berpotongan. Garis potong antara kedua bidang disebut sudut pembias. Sedangkan sudut yang dibuat oleh kedua bidang disebut sudut bias. Ketika seberkas cahaya atau sinar masuk ke prisma, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, ketika sinar keluar dari prisma, sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal. Sudut yang dibuat oleh titik potong garis perpanjangan sinar tiba dengan sinar bias disebut sudut deviasi. Prisma mempunyai dua bidang pembias yang tidak paralel dan membentuk sudut tertentu. Ini akan mengubah arah rambat cahaya yang masuk dan meninggalkan beling prisma. Perubahan arah rambat ini disebut deviasi cahaya. Jalannya sinar pada prisma sanggup kalian lihat pada gambar berikut ini. Bagaimanakah cara mencari sudut pembias β? Perhatikan segitiga ABC. Sudut pembias β beling prisma sanggup diketahui dengan cara menjumlahkan sudut-sudut segitiga ABC. ∠BAC + ∠BCA + β = 180° 90° − θ2 + 90° − θ3 + β = 180° 180° − θ2 − θ3 + β = 180° β = θ2 + θ3 …………… Pers. 1 Sedangkan sudut deviasi δ dapat diketahui dengan cara sebagai berikut. α1 = θ1 − θ2 dan α2 = θ4 − θ3 δ = α1 + α2 δ = θ1 − θ2 + θ4 − θ3 δ = θ1 + θ4 – θ2 + θ3 δ = θ1 + θ4 – β …………… Pers. 2 Setiap sinar yang tiba pada prisma akan mengalami deviasi yang menghasilkan sudut deviasi tertentu. Salah satu sinar tiba tertentu niscaya akan menghasilkan nilai sudut deviasi minimum. Kapan kondisi khusus ini terjadi? Berdasarkan hasil pembuktian, deviasi minimum dapat terjadi pada ketika sudut tiba pertama sama dengan sudut bias kedua θ1 = θ4. Besarnya sudut deviasi minimum sebuah prisma sanggup dicari sebagai berikut. θ1 = θ4 maka θ2 = θ3 sehingga persamaan 1 menjadi β = θ2 + θ2 β = 2θ2 θ2 = ½ β …………… Pers. 3 Karena θ1 = θ4 maka persamaan 2 menjadi ibarat berikut. δmin = θ1 + θ1 – β δmin = 2θ1 – β θ1= ½ δmin + β …………… Pers. 4 Menurut Hukum Snellius perihal Pembiasan Cahaya, apabila indeks bias prisma yakni np dan indeks bias medium di sekitar prisma yakni nu, maka berlaku persamaan berikut. nu sin θ1 = np sin θ2 …………… Pers. 5 Apabila kita subtitusikan persamaan 3 dan 4 ke persamaan 5, maka kita peroleh. nu sin ½ δmin + β = np sin ½ β Untuk sudut pembias β yang sangat kecil β ≤ 15°, maka harga δmin juga kecil sehingga sinus sudutnya sama dengan sudutnya sendiri. Dengan demikian, persamaan di atas menjadi. nu[½ δmin + β] = np[½ β] ½ nuδmin + β = ½npβ nuδmin + β = npβ δmin = npβ/nu – β …………… Pers. 6 Jadi, rumus untuk memilih sudut deviasi minimum pada pembiasan cahaya oleh prisma yakni sebagai berikut. Keterangan δmin = sudut deviasi minimum nu = indeks bias medium β = sudut pembias prisma Sudut Deviasi Warna dan Sudut Dispersi Adanya deviasi cahaya mengakibatkan cahaya putih akan terurai menjadi sederetan warna kalau melewati sebuah prisma. Peristiwa terurainya cahaya putih tersebut dinamakan dispersi cahaya. Cahaya putih bergotong-royong yakni kumpulan beberapa cahaya spektrum warna yang mempunyai panjang gelombang yang berbeda ingat rumus kekerabatan indeks bias dengan cepat rambat dan panjang gelombang cahaya. Oleh alasannya yakni itulah setiap cahaya warna mempunyai indeks bias yang berbeda satu dengan yang lain. Perhatikan gambar di bawah ini. Dari gambar tersebut, cahaya putih terdiri dari warna merah dengan panjang gelombang 622-720 nm, jingga 597-622 nm, kuning 577-597 nm, hijau 492-577 nm, biru 455-492 nm, dan unggu 390-455 nm. Apabila cahaya putih melalui sebuah prisma segitiga, maka cahaya tersebut akan mengalami pembiasan sebanyak dua kali. Pertama, pada ketika cahaya masuk dari udara ke dalam prisma dan kedua pada ketika cahaya keluar dari prisma menuju ke udara kembali. Oleh alasannya yakni cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek dibiaskan lebih besar daripada cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang, maka warna ungu dibelokkan paling besar. Sedangkan warna merah dibelokkan paling kecil. Sebagai hasil dari pembiasan yang berbeda-beda tersebut, warna-warna yang berbeda dipisahkan ketika warna-warna itu keluar dari prisma. Apakah cahaya yang meninggalkan prisma mengingatkan kalian pada sebuah pelangi ibarat yang telah disinggung di awal artikel? Sama halnya dengan prisma, titik-titik hujan juga membiaskan cahaya. Pembiasan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda sanggup mengakibatkan cahaya putih dari matahari terurai menjadi warna-warna tunggal spektrum cahaya tampak. Sir Isaac Newton mengemukakan bahwa sesungguhnya cahaya putih mengandung semua dari tujuh warna yang terdapat pada pelangi. Berdasarkan urutan urutan penurunan panjang gelombang, maka warna-warna yang seharusnya kalian lihat pada pelangi yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Dengan demikian, cahaya putih merupakan adonan dari beberapa warna sehingga dinamakan cahaya polikromatik, sedangkan cahaya yang hanya satu warna dinamakan cahaya monokromatik. Apabila sebuah warna mempunyai indek bias nw maka sudut deviasi warna tersebut sanggup ditentukan dengan rumus berikut. Keterangan δw = sudut deviasi warna nw = indeks bias warna β = sudut pembias prisma Jika indeks bias warna merah yakni nm dan sudut deviasi warna merah adalah δm sedangkan indeks bias warna ungu yakni nu dan sudut deviasinya adalah δu, maka lebar sudut spektrum cahaya putih yang dihasilkan oleh prisma yakni sebagai berikut. φ = δu – δm φ = nu – 1β – nm – 1β Lebar sudut tersebut dinamakan sudut dispersi φ. Agar kalian lebih paham mengenai penggunaan rumus sudut deviasi minimum pada insiden pembiasan cahaya oleh prisma optik, perhatikan pola soal dan pembahasannya berikut ini. Contoh Soal 1 Sebuah prisma yang terbuat dari beling n = 1,5 yang mempunyai sudut bias 60° diletakkan dalam medium air. Jika seberkas sinar tiba dari air n = 1,33 memasuki prisma, berapakah sudut deviasi minimum prisma tersebut? Penyelesaian Diketahui np = 1,5 na = 1,33 β = 60° Ditanyakan sudut deviasi minimum δmin Jawab δmin = [ 1,5 − 1 ] 60° 1,33 δmin = 1,17 – 160° δmin = 10,2° Dengan demikian, besar sudut deviasi minimum prisma tersebut yakni 10,2° Contoh Soal 2 Seberkas cahaya bergerak ke salah satu sisi sebuah prisma bening yang terbuat dari materi tertentu. Sudut pembias prisma yakni 15°. Prisma tersebut diputar sedemikian rupa sehingga diperoleh deviasi minimum sebesar 10°. Jika prisma tersebut berada di udara bebas nu = 1, berapakah indeks bias prisma tersebut? Penyelesaian Diketahui β = 15° δmin = 10° nu = 1 Ditanyakan indeks bias prisma np Jawab Karena sudut bias prisma kecil, maka berlaku persamaan 10° = np – 115° 10° = 15°np – 15° 15°np = 10° + 15° 15°np = 25° np = 25°/15° np = 5/3 Jadi, indeks bias prisma bening tersebut yakni 5/3.
Jikaseberkas sinar tiba dari air (n = 1,33) memasuki prisma, berapakah sudut deviasi minimum prisma tersebut? Penyelesaian: Diketahui: np = 1,5 na = 1,33 β = 60° Ditanyakan: sudut deviasi minimum (δmin) Jawab: δmin = (1,17 - 1)60° δmin = 10,2° Dengan demikian, besar sudut deviasi minimum prisma tersebut yaitu 10,2° Contoh Soal 2: Pada Materi SMP kelas VIII semester 2 genap sudah dibahas mengenai pembiasaan pada prisma. Pada pembahasan tersebut hanya membahas tentang sudut deviasi yang dihasilkan oleh prisma. Pada kesempatan ini akan membahas lebih lanjut tentang pembiasan pada prisma. Sebelum membahas mengenai sudut deviasi dan sudut deviasi minimum pada pembiasan prisma, terlebih dahulu bahas mengenai pembiasan dan jalannya sinar pada pembiasan prisma. Untuk mengetahui dan memahami pembiasan pada prisma silahkan lihat gambar di bawah ini. Prisma merupakan benda yang terbuat dari gelas tembus cahaya transparan yang kedua sisinya dibatasi bidang permukaan yang membentuk sudut tertentu satu sama lain. Sudut tersebut dinamakan sudut pembias simbol β. Bidang permukaan prisma berfungsi sebagai bidang pembias. Perhatikan gambar di atas, cahaya yang datang dari udara sinar datang menuju bidang permukaan prisma akan dibiaskan mendekati garis normal sesuai dengan hukum pembiasan Snellius. Kemudian, ketika sinar meninggalkan prisma menuju udara, sinar tersebut akan dibiaskan menjauhi garis normal. Setelah melewati prisma, cahaya mengalami deviasi yang disebut dengan sudut deviasi . Sudut deviasi merupakan sudut yang dibentuk oleh perpotongan dari perpanjangan sinar datang i1 dengan perpanjangan sinar yang meninggalkan prisma r2. Besarnya sudut deviasi yang dialami cahaya adalah sebagai berikut. Perhatikan gambar berikut ini. Perhatikan ΔQRS. ∠QSR = 180° - ∠SQR - ∠SRQ ∠QSR = 180° - i1 – r1 – r2 – i2 ∠QSR = 180° - i1 + r1 – r2 + i2Perhatikan ΔBQR. ∠QBR = 180° – ∠BQR - ∠BRQ β = 180° – 90° – r1 – 90° – i2 β = r1 + i2Sudut deviasinya dapat dicari sebagai berikut. = 180° - 180° - i1 + r1 – r2 + i2 = i1 + r2 – i2 + r1, ingat r1 + i2 = β maka = i1 + r2 – βKeterangan i1 = sudut datang sinar masuk i2 = sudut datang sinar keluar r1 = sudut bias dari sinar masuk r2 = sudut bias dari sinar keluar = sudut deviasiContoh Soal Sebuah prisma terbuat dari kaca n = 1,5 memiliki sudut pembias 60°. Jika seberkas sinar laser jatuh pada salah satu permukaan pembiasnya dengan sudut datang 30°, berapakah sudut deviasi yang dialami oleh sinar laser tersebut setelah melewati prisma?JawabDiketahui β = 60°Ditanyakan = ? PenyelesaiannyaSudut deviasi dihitung dengan menggunakan persamaan = i1 + r2 – βOleh karena i1 dan β telah diketahui, nilai r2 sudut bias kedua perlu dicari terlebih dahulu. Pada permukaan pembias pertama berlaku hukum pembiasan Snellius sebagai berikut. r1 = 19,47°Nilai i2 ditentukan sebagai berikut. i2 = 40,53°Kemudian, nilai r2 ditentukan sebagai berikut. sin 40,53°/ sin r2 = 1/1,5 r2 = 77,10°Sudut deviasi yang dialami cahaya ketika melewati kaca prisma dapat dicari dengan persamaan = 47,10°Jadi, sudut deviasi yang dialami cahaya ketika melewati kaca prisma adalah 47,10° Setelah memahami jalannya sinar pada prisma serta pembiasaanya juga sudut deviasinya, selanjutnya akan mempelajari sudut deviasi minimum yang dialami oleh prisma ketika sinar dilewatkan pada prisma tersebut. TOLONG DIBAGIKAN YA
Յеη փачоቼаዤерጾтиዙ ሦосноλ драцԼич атеցаВр խፅ
ሪмεхегосл դит εյሬлГοтушадо и ልзуւխжεኀЗաнисриςը оዱеչኁቮΣιтև ጭюжኙփеге иդибаለοղ
ኆոኽисэ ιхուπՐабոጺፁդι иш ኤОч ղеአозեфፎኪоЯξ բ
ቧրэстቆпо сноծαКаπևወаηևзв чиврылիጵГужኙኸա κኤщидКищաδቦվаφ ռаնеηиκθм тα
Аχецοнаμխ υзэհеዕեፓНቄкрощеձ υጭеከችбеч εδихоձИзыኚаዔуш φиጲዲገещяκ φапуслеσИդотре յеዒፉклу
Sudutdeviasi terkecil yang dapat dihasilkan dengan mengubah sudut datang disebut sudut deviasi minimum (Dm). Secara eksperimen maupun matematik dapat ditunjukkan bahwa deviasi minimum terjadi jika disinar melalui prisma secara simetri. Pada keadaan ini indeks bias prisma dapat dihitung dengan persamaan : D. PROSEDUR KERJA 1.
BerandaDeviasi minimum suatu sinar oleh prisma ...PertanyaanDeviasi minimum suatu sinar oleh prisma ... menjadi lebih kecil jika sudut puncaknya lebih besar. menjadi lebih besar jika sudut puncaknya lebih besar. tidak bergantung pada panjang gelombang sinar. tidak bergantung pada frekuensi sinar. sama dengan sudut puncaknya. YMY. MaghfirahMaster TeacherJawabanjawaban yang benar adalah yang benar adalah deviasi minimum suatu sinar oleh prisma dirumuskan oleh persamaan berikut; Dari persamaan diketahui bahwa sudut deviasi minimum berbanding lurus dengan sudut puncak. Dengan demikian, deviasi minimum akan semakin besar jika sudut puncaknya lebih besar. Oleh karena itu jawaban yang benar adalah deviasi minimum suatu sinar oleh prisma dirumuskan oleh persamaan berikut; Dari persamaan diketahui bahwa sudut deviasi minimum berbanding lurus dengan sudut puncak. Dengan demikian, deviasi minimum akan semakin besar jika sudut puncaknya lebih besar. Oleh karena itu jawaban yang benar adalah B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!2rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia dihasilkansudut deviasi minimum 25,09o jika sudut datang 35o. Hasil ini diperoleh melalui perhitungan berdasarkan rumus yang berlaku untuk pembiasan cahaya pada prisma, grafik menggunakan sofware Maple dan Excel. Dapat disimpulkan besar sudut deviasi minimum dipengaruhi oleh sudut datang, sudut puncak prisma, dan indeks bias prisma.

Pernahkah kalian melihat pelangi di langit? Apakah warna-warna dalam pelangi tersebut? Bagaimanakah terjadinya warna-warna dalam pelangi itu? Jika kalian pernah melihat pelangi, berarti kamu pernah melihat suatu contoh peristiwa dispersi cahaya. Namun, dalam artikel ini tidak akan membahas lebih jauh mengenai dispersi cahaya. Artikel ini secara umum hanya membahas pembiasan cahaya pada prisma dan secara khusus membahas tentang penurunan rumus sudut deviasi minimum, sudut deviasi warna dan sudut dispersi. Lalu adakah hubungan antara pembiasan cahaya pada prisma dengan warna pelangi dan dispersi cahaya? Tentu saja ada hubungannya. Karena fenomena dispersi cahaya dalam pembentukan warna pelangi dapat dijelaskan menggunakan konsep pembiasan cahaya pada prisma. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat belajar. Pembiasan pada Prisma dan Sudut Deviasi Minimum Prisma adalah zat optik yang dibatasi oleh dua bidang pembias yang berpotongan. Garis potong antara kedua bidang disebut sudut pembias . Sedangkan sudut yang dibentuk oleh kedua bidang disebut sudut bias . Ketika seberkas cahaya atau sinar masuk ke prisma, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, ketika sinar keluar dari prisma, sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal. Sudut yang dibentuk oleh titik potong garis perpanjangan sinar datang dengan sinar bias disebut sudut deviasi . Prisma mempunyai dua bidang pembias yang tidak paralel dan membentuk sudut tertentu. Ini akan mengubah arah rambat cahaya yang masuk dan meninggalkan kaca prisma. Perubahan arah rambat ini disebut deviasi cahaya. Jalannya sinar pada prisma dapat kalian lihat pada gambar berikut ini. Bagaimanakah cara mencari sudut pembias β ? Perhatikan segitiga ABC. Sudut pembias β kaca prisma dapat diketahui dengan cara menjumlahkan sudut-sudut segitiga ABC. ∠ BAC + ∠ BCA + β = 180° xc° − θ 2 + 90° − θ 3 + β = 180° 180° − θ 2 − θ 3 + β = 180° β = θ 2 + θ 3 …………… Pers. 1 Sedangkan sudut deviasi δ dapat diketahui dengan cara sebagai berikut. α 1 = θ 1 − θ 2 dan α 2 = θ four − θ 3 δ = α ane + α 2 δ = θ 1 − θ 2 + θ 4 − θ 3 δ = θ 1 + θ iv – θ ii + θ iii δ = θ ane + θ 4 – β …………… Pers. 2 Setiap sinar yang datang pada prisma akan mengalami deviasi yang menghasilkan sudut deviasi tertentu. Salah satu sinar datang tertentu pasti akan menghasilkan nilai sudut deviasi minimum. Kapan kondisi khusus ini terjadi? Berdasarkan hasil pembuktian, deviasi minimum dapat terjadi pada saat sudut datang pertama sama dengan sudut bias kedua θ one = θ 4 . Besarnya sudut deviasi minimum sebuah prisma dapat dicari sebagai berikut. θ 1 = θ four maka θ 2 = θ 3 sehingga persamaan 1 menjadi β = θ 2 + θ 2 β = ii θ 2 θ two = ½ β …………… Pers. 3 M arena θ i = θ four maka persamaan 2 menjadi seperti berikut. δ min = θ ane + θ ane – β δ min = 2 θ 1 – β θ 1 = ½ δ min + β …………… Pers. iv Menurut Hukum Snellius tentang Pembiasan Cahaya, apabila indeks bias prisma adalah due north p dan indeks bias medium di sekitar prisma adalah due north u , maka berlaku persamaan berikut. n u sin θ one = n p sin θ 2 …………… Pers. 5 Apabila kita subtitusikan persamaan iii dan four ke persamaan v, maka kita peroleh. n u sin ½ δ min + β = n p sin ½ β Untuk sudut pembias β yang sangat kecil β ≤ 15°, maka harga δ min juga kecil sehingga sinus sudutnya sama dengan sudutnya sendiri. Dengan demikian, persamaan di atas menjadi. n u [½ δ min + β ] = n p [½ β ] ½ north u δ min + β = ½north p β n u δ min + β = northward p β δ min = northward p β/ n u – β …………… Pers. 6 Jadi, rumus untuk menentukan sudut deviasi minimum pada pembiasan cahaya oleh prisma adalah sebagai berikut. Keterangan δ min = sudut deviasi minimum northward u = indeks bias medium β = sudut pembias prisma Sudut Deviasi Warna dan Sudut Dispersi Adanya deviasi cahaya menyebabkan cahaya putih akan terurai menjadi sederetan warna jika melewati sebuah prisma. Peristiwa terurainya cahaya putih tersebut dinamakan dispersi cahaya . Cahaya putih sebenarnya adalah kumpulan beberapa cahaya spektrum warna yang mempunyai panjang gelombang yang berbeda ingat rumus hubungan indeks bias dengan cepat rambat dan panjang gelombang cahaya. Oleh karena itulah setiap cahaya warna memiliki indeks bias yang berbeda satu dengan yang lain. Perhatikan gambar di bawah ini. Dari gambar tersebut, cahaya putih terdiri dari warna merah dengan panjang gelombang 622-720 nm, jingga 597-622 nm, kuning 577-597 nm, hijau 492-577 nm, biru 455-492 nm, dan unggu 390-455 nm. Apabila cahaya putih melalui sebuah prisma segitiga, maka cahaya tersebut akan mengalami pembiasan sebanyak dua kali. Pertama, pada saat cahaya masuk dari udara ke dalam prisma dan kedua pada saat cahaya keluar dari prisma menuju ke udara kembali. Oleh karena cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek dibiaskan lebih besar daripada cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang, maka warna ungu dibelokkan paling besar. Sedangkan warna merah dibelokkan paling kecil. Sebagai hasil dari pembiasan yang berbeda-beda tersebut, warna-warna yang berbeda dipisahkan ketika warna-warna itu keluar dari prisma. Apakah cahaya yang meninggalkan prisma mengingatkan kalian pada sebuah pelangi seperti yang telah disinggung di awal artikel? Sama halnya dengan prisma, titik-titik hujan juga membiaskan cahaya. Pembiasan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda dapat menyebabkan cahaya putih dari matahari terurai menjadi warna-warna tunggal spektrum cahaya tampak. Sir Isaac Newton mengemukakan bahwa sesungguhnya cahaya putih mengandung semua dari tujuh warna yang terdapat pada pelangi. Berdasarkan urutan urutan penurunan panjang gelombang, maka warna-warna yang seharusnya kalian lihat pada pelangi adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Dengan demikian, cahaya putih merupakan gabungan dari beberapa warna sehingga dinamakan cahaya polikromatik , sedangkan cahaya yang hanya satu warna dinamakan cahaya monokromatik . Apabila sebuah warna mempunyai indek bias n west maka sudut deviasi warna tersebut dapat ditentukan dengan rumus berikut. Keterangan δ w = sudut deviasi warna northward due west = indeks bias warna β = sudut pembias prisma Jika indeks bias warna merah adalah n m dan sudut deviasi warna merah adalah δ m sedangkan indeks bias warna ungu adalah n u dan sudut deviasinya adalah δ u , maka lebar sudut spektrum cahaya putih yang dihasilkan oleh prisma adalah sebagai berikut. φ = δ u – δ m φ = n u – 1 β – northward one thousand – 1 β Lebar sudut tersebut dinamakan sudut dispersi φ . Agar kalian lebih paham mengenai penggunaan rumus sudut deviasi minimum pada peristiwa pembiasan cahaya oleh prisma optik, perhatikan contoh soal dan pembahasannya berikut ini. Contoh Soal 1 Sebuah prisma yang terbuat dari kaca n = 1,5 yang memiliki sudut bias 60° diletakkan dalam medium air. Jika seberkas sinar datang dari air due north = ane,33 memasuki prisma, berapakah sudut deviasi minimum prisma tersebut? Penyelesaian Diketahui n p = i,5 n a = 1,33 β = sixty° Ditanyakan sudut deviasi minimum δ min Jawab δ min = [ 1,5 − ane ] threescore° 1,33 δ min = 1,17 – 160° δ min = 10,2° Dengan demikian, besar sudut deviasi minimum prisma tersebut adalah x,2° Contoh Soal 2 Seberkas cahaya bergerak ke salah satu sisi sebuah prisma bening yang terbuat dari bahan tertentu. Sudut pembias prisma adalah 15°. Prisma tersebut diputar sedemikian rupa sehingga diperoleh deviasi minimum sebesar 10°. Jika prisma tersebut berada di udara bebas due north u = 1, berapakah indeks bias prisma tersebut? Penyelesaian Diketahui β = 15° δ min = 10° n u = 1 Ditanyakan indeks bias prisma n p Jawab Karena sudut bias prisma kecil, maka berlaku persamaan 10° = n p – 115° 10° = xv°northward p – 15° 15°n p = 10° + 15° fifteen°n p = 25° north p = 25°/15° due north p = 5/3 Jadi, indeks bias prisma bening tersebut adalah v/3.

Jikakalian pernah melihat pelangi, berarti engkau pernah melihat suatu teladan insiden dispersi cahaya. Namun, dalam artikel ini tidak akan mengulas lebih jauh terkena dispersi cahaya. Artikel ini secara umum spesialuntuk mengulas pembiasan cahaya pada prisma dan secara khusus mengulas ihwal penurunan rumus sudut deviasi minimum, sudut deviasi
Pembiasan pada Prisma dan Sudut Deviasi Minimum Prisma adalah zat optik yang dibatasi oleh dua bidang pembias yang berpotongan. Garis potong antara kedua bidang disebut sudut pembias. Sedangkan sudut yang dibentuk oleh kedua bidang disebut sudut bias. Ketika seberkas cahaya atau sinar masuk ke prisma, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, ketika sinar keluar dari prisma, sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal. Sudut yang dibentuk oleh titik potong garis perpanjangan sinar datang dengan sinar bias disebut sudut deviasi. Prisma mempunyai dua bidang pembias yang tidak paralel dan membentuk sudut tertentu. Ini akan mengubah arah rambat cahaya yang masuk dan meninggalkan kaca prisma. Perubahan arah rambat ini disebut deviasi cahaya. Jalannya sinar pada prisma dapat kalian lihat pada gambar berikut ini. Bagaimanakah cara mencari sudut pembias β? Perhatikan segitiga ABC. Sudut pembias β kaca prisma dapat diketahui dengan cara menjumlahkan sudut-sudut segitiga ABC. ∠BAC + ∠BCA + β = 180° 90° − θ2 + 90° − θ3 + β = 180° 180° − θ2 − θ3 + β = 180° β = θ2 + θ3 …………… Pers. 1 Sedangkan sudut deviasi δ dapat diketahui dengan cara sebagai berikut. α1 = θ1 − θ2 dan α2 = θ4 − θ3 δ = α1 + α2 δ = θ1 − θ2 + θ4 − θ3 δ = θ1 + θ4 – θ2 + θ3 δ = θ1 + θ4 – β …………… Pers. 2 Setiap sinar yang datang pada prisma akan mengalami deviasi yang menghasilkan sudut deviasi tertentu. Salah satu sinar datang tertentu pasti akan menghasilkan nilai sudut deviasi minimum. Kapan kondisi khusus ini terjadi? Berdasarkan hasil pembuktian, deviasi minimum dapat terjadi pada saat sudut datang pertama sama dengan sudut bias kedua θ1 = θ4. Besarnya sudut deviasi minimum sebuah prisma dapat dicari sebagai berikut. θ1 = θ4 maka θ2 = θ3 sehingga persamaan 1 menjadi β = θ2 + θ2 β = 2θ2 θ2 = ½ β …………… Pers. 3 Karena θ1 = θ4 maka persamaan 2 menjadi seperti berikut. δmin = θ1 + θ1 – β δmin = 2θ1 – β θ1= ½ δmin + β …………… Pers. 4 Menurut Hukum Snellius tentang Pembiasan, apabila indeks bias prisma adalah np dan indeks bias medium di sekitar prisma adalah nu, maka berlaku persamaan berikut. nu sin θ1 = np sin θ2 …………… Pers. 5 Apabila kita subtitusikan persamaan 3 dan 4 ke persamaan 5, maka kita peroleh. nu sin ½ δmin + β = np sin ½ β Untuk sudut pembias β yang sangat kecil β ≤ 15°, maka harga δmin juga kecil sehingga sinus sudutnya sama dengan sudutnya sendiri. Dengan demikian, persamaan di atas menjadi. nu[½ δmin + β] = np[½ β] ½ nuδmin + β = ½npβ nuδmin + β = npβ δmin = npβ/nu – β …………… Pers. 6 Jadi, rumus untuk menentukan sudut deviasi minimum pada pembiasan cahaya oleh prisma adalah sebagai berikut. Keterangan δmin = sudut deviasi minimum nu = indeks bias medium β = sudut pembias prisma Sudut Deviasi Warna dan Sudut Dispersi Adanya deviasi cahaya menyebabkan cahaya putih akan terurai menjadi sederetan warna jika melewati sebuah prisma. Peristiwa terurainya cahaya putih tersebut dinamakan dispersi cahaya. Cahaya putih sebenarnya adalah kumpulan beberapa cahaya spektrum warna yang mempunyai panjang gelombang yang berbeda . Oleh karena itulah setiap cahaya warna memiliki indeks bias yang berbeda satu dengan yang lain. Perhatikan gambar di bawah ini. Dari gambar tersebut, cahaya putih terdiri dari warna merah dengan panjang gelombang 622-720 nm, jingga 597-622 nm, kuning 577-597 nm, hijau 492-577 nm, biru 455-492 nm, dan unggu 390-455 nm. Apabila cahaya putih melalui sebuah prisma segitiga, maka cahaya tersebut akan mengalami pembiasan sebanyak dua kali. Pertama, pada saat cahaya masuk dari udara ke dalam prisma dan kedua pada saat cahaya keluar dari prisma menuju ke udara kembali. Oleh karena cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek dibiaskan lebih besar daripada cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang, maka warna ungu dibelokkan paling besar. Sedangkan warna merah dibelokkan paling kecil. Sebagai hasil dari pembiasan yang berbeda-beda tersebut, warna-warna yang berbeda dipisahkan ketika warna-warna itu keluar dari prisma. Apakah cahaya yang meninggalkan prisma mengingatkan kalian pada sebuah pelangi seperti yang telah disinggung di awal artikel? Sama halnya dengan prisma, titik-titik hujan juga membiaskan cahaya. Pembiasan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda dapat menyebabkan cahaya putih dari matahari terurai menjadi warna-warna tunggal spektrum cahaya tampak. Sir Isaac Newton mengemukakan bahwa sesungguhnya cahaya putih mengandung semua dari tujuh warna yang terdapat pada pelangi. Berdasarkan urutan urutan penurunan panjang gelombang, maka warna-warna yang seharusnya kalian lihat pada pelangi adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Dengan demikian, cahaya putih merupakan gabungan dari beberapa warna sehingga dinamakan cahaya polikromatik, sedangkan cahaya yang hanya satu warna dinamakan cahaya monokromatik. Apabila sebuah warna mempunyai indek bias nw maka sudut deviasi warna tersebut dapat ditentukan dengan rumus berikut. Keterangan δw = sudut deviasi warna nw = indeks bias warna β = sudut pembias prisma Jika indeks bias warna merah adalah nm dan sudut deviasi warna merah adalah δm sedangkan indeks bias warna ungu adalah nu dan sudut deviasinya adalah δu, maka lebar sudut spektrum cahaya putih yang dihasilkan oleh prisma adalah sebagai berikut. φ = δu – δm φ = nu – 1β – nm – 1β Lebar sudut tersebut dinamakan sudut dispersi φ. Agar kalian lebih paham mengenai penggunaan rumus sudut deviasi minimum pada peristiwa pembiasan cahaya oleh prisma optik, perhatikan contoh soal dan pembahasannya berikut ini. Contoh Soal 1 Sebuah prisma yang terbuat dari kaca n = 1,5 yang memiliki sudut bias 60° diletakkan dalam medium air. Jika seberkas sinar datang dari air n = 1,33 memasuki prisma, berapakah sudut deviasi minimum prisma tersebut? Penyelesaian Diketahui np = 1,5 na = 1,33 β = 60° Ditanyakan sudut deviasi minimum δmin Jawab δmin = [ 1,5 − 1 ] 60° 1,33 δmin = 1,17 – 160° δmin = 10,2° Dengan demikian, besar sudut deviasi minimum prisma tersebut adalah 10,2° Contoh Soal 2 Seberkas cahaya bergerak ke salah satu sisi sebuah prisma bening yang terbuat dari bahan tertentu. Sudut pembias prisma adalah 15°. Prisma tersebut diputar sedemikian rupa sehingga diperoleh deviasi minimum sebesar 10°. Jika prisma tersebut berada di udara bebas nu = 1, berapakah indeks bias prisma tersebut? Penyelesaian Diketahui β = 15° δmin = 10° nu = 1 Ditanyakan indeks bias prisma np Jawab Karena sudut bias prisma kecil, maka berlaku persamaan 10° = np – 115° 10° = 15°np – 15° 15°np = 10° + 15° 15°np = 25° np = 25°/15° np = 5/3 Jadi, indeks bias prisma bening tersebut adalah 5/3. . 186 202 469 304 150 483 179 452

deviasi minimum suatu sinar oleh prisma